Selamat Datang Para Pembaca Setia

Senin, 11 April 2011

Budaya Korporat

Defini Budaya
Sebagai gabungan kompleks asumsi, tingkah laku, cerita, mitos, metafora, dan berbagai ide lain yang menjasi satu untuk menentukan apa arti menjadi anggota masyarakat tertentu (stoner,dkk).
Sedangkan menurut Krech (dalam Graves, 1986) Budaya adalah Sebagai suatu pola semua susunan, baik material maupun perilaku yang sudah diadopsi masyarakat sebagai suatu cara tradisional dalm memecahkan masalah-masalah para anggotanya.
Definisi Budaya korporat
Budaya korporat atau juga sering dikenal dengan istilah budaya kerja, merupakan nilai-nilai dominan yang disebarluaskan di dalam organisasi dan diacu sebagai filosofi kerja karyawan
Menurut pendapat Schein (1985), budaya korporat mengacu ke suatu system makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu terhadap organisasi-organisasi lain.
Sedangkan menurut Robbins (1990) Budaya korporat juga sering dimaknakan sebagai filosofi dasar yang memberikan arahaan bagi kebijakan organisasi dalam pengelolaan karyawan dan nasabah.
Tujuh karakteristik budaya organisasi menurut Robbins (2001) sebagai berikut :
1. Inovasi dan keberanian mengambil resiko (attention to detail);
2. Perhatian terhadap detail (attention to detail);
3. Berorientasi kepada hasil (outcome orientation)
4. Berorientasi kepada manusia (people orientation);
5. Berorientasi tim (team orientation);
6. Agresif (aggressiveness);
7. Stabil (stability).
Secara menyeluruh dapat disimpulkan bahwa budaya korporat adalah system nilai-nilai yang diyakini oleh semua anggota organisasi dan yang dipelajari, diterapkan, serta dikembangkan secara berkesinambungan, berfungsi sebagai system perekat, dan dapat dijadikan acuan berperilaku dalam organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.
Fungsi Budaya Korporat
Fungsi budaya korporat adalah sebagai perekat social dalam mempersatukan anggota-anggota dalam mencapai tujuan organisasi berupa ketentuan-ketentuan atau nilai-nilai yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan. Budaya korporat ini juga dapat berfungsi sebagai control atas perilaku para karyawan.
Dinamika Budaya Korporat
Beberapa unsur budaya korporat yang terbentuk dapat ditentukan oleh beberapa hal, antara lain :
1. Lingkungan usaha, lingkungan dimana perusahaan itu beroperasi akan menentukan apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan tersebut untuk mencapai keberhasilan.
2. Nilai-nilai, merupakan konsep dasar dan keyakinan suatu organisasi.
a. Panutan atau keteladanan
b. Upacara-upacara (rites atau ritual)
c. Network
Sosialisasi budaya kepada karyawan dapat dilaksanakan dengan berbagai cara yang dinilai berhasil, yaitu melalui :
1. Cerita
2. Ritual
3. Lambing materi
4. Bahasa
Kekuatan budaya korporat
Setiap organisasi memiliki budaya tersendiri yang bersifat spesifik dimana setiap organisasi tersebut mempunyai kepribadian yang khas. Menurut Jusi (2000), budaya yang kuat didukung oleh factor-faktor leadership, sense of direction, climate, positive teamwork, value add system, enabling structure, appropriate competences, and developed individual. Budaya yang kuat dank has sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu organisai (Hofstede, 1980).
Schein (dalam Gibson dkk., 2000) membagi budaya dalam tiga tingkatan berikut :
1. Artifact; adalah hal-hal yang dilihat, didengar, dan dirasakan jika seseorang berhubungan dengan sebuah kelompok barudenghan budaya yang tidak dikenalnya. Artifact termasuk produk, jasa, dan bahkan tingkah laku anggota kelompok.
2. Nilai-nilai yang didukung (espoused values); merupakan alasan tentang mengapa orang berkorban demi apa yang dikerjakan. Budaya sebagian besar organisasi dapat melacak nilai-nilai yang didukung kembali ke penemu budaya.
3. Asumsi yang mendasari (underlying assumptions); adalah keyakinan yang dianggap sudah ada oleh anggota organisasi. Budaya untuk menetapkan cara yang tepat, dalam melaksanakan sesuatu di sebuah organisasi, sering kali melalui asumsi yang tidak diucapkan.

Contoh manajemen korporat pada Bank Mandiri
Nilai-nilai Budaya Bank Mandiri
Bank Mandiri memiliki misi untuk menjadi bank yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar serta memberikan keuntungan maksimal bagi stakeholder dengan kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan. Selain dari itu, Bank Mandiri berusaha menjadi bank yang dikenal karena mematuhi standar praktek perbankan internasional dalam hal corporate governance.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank Mandiri telah menanamkan nilai-nilai transparansi, independensi, akuntabilitas, tanggung jawab dan keadailan melalui berbagai program sosialisasi kepada seluruh jajaran bank. Penjabaran atas prinsip corporate governance yang baik telah dilakukan antara lain dengan menuangkan nilai-nilai tersebut ke dalam Visi dan Misi Bank Mandiri, kebijakan Good Corporate Governance, Code of Conduct, Pernyataan Tahunan dan “Perilaku 3 Tidak (3 NO Behaviors)” yang telah lama dijalankan. Struktur dua lapis memberikan keseimbangan yang baik anatara Direksi dan Komisaris, yang sesuai dengan representasi kepentingan stakeholder dan pemegang saham yang saat ini mayoritas ada di tangan pemerintah, namun pada pertengahan tahun 2003, 20% saham telah dimiliki oleh publik. Representasi yang adil di atas kepentingan pemegang saham minoritas menjadi kunci penting setelah IPO.
Untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, Bank Mandiri mengatur adanya larangan perangkapan jabatan bagi Direksi dan Komisaris yang dapat menimbulkan benturan kepentingan dengan Bank.
Perbaikan kinerja Bank Mandiri dilakukan dengan perbaikan menyeluruh, dengan orientasi kepada pelanggan. Budaya pelayanan, peningkatan omset dan perbaikan kualitas kredit dilakukan secara bersama-sama. Berdasarkan survai independent oleh MRI, Bank Mandiri menduduki peringkat 3 sebagai bank dengan pelayanan terbaik dari 11 bank di Indonesia pada tahun 2004.

Penjabaran dari panduan tentang nilai-nilai budaya tersenut juga diberikan kepada semua karyawan, yang secara ringkas adalah sebagaimana berikut.
1. Kepercayaan;
Merupakan sesuatu yang tumbuh atas dasar keyakinan akan suatu keandalan dan keluhuran karakter dan kepribadian. Kehandalan seseorang yang tidak dilandasi karakter yang luhur tidak akan menimbulkan suatu kepercayaan. Dalam kehidupan sehari-hari, kepercayaan ini diwujudkan dalam perilaku saling menghargai dan bekerja sama, serta tindakan yang jujur, tulus dan terbuka. Nilai kepercayaan dijawabarkan dalam dua perilaku utama, yakni “Saling menghargai dan bekerja sama” dan “Jujur, tulus dan terbuka”.

Perilaku saling mengargai dan bekerja sama
• Memperlakukan rekan kerja, pelanggan, dan semua pihak yang berkepentingan dengan penuh hormat dan santun.
• Menjaga komunikasi yang penuh empati di antara sesama rekan kerja sehingga tercipta saling pengertian dalam hubungan interpersonal.
• Menciptakan dan memelihara iklim lingkungan kerja yang kondusif dan nyaman.
• Menjalankan amanah yang diberikan dengan penuh komitmen dan tanggung jawab sehingga tumbuh suatu kepercayaan yang langgeng.
• Menempatkan kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadi maupun golongan.
• Menjalin kerja sama antar individu dan antar unit kerja untuk bersama-sama berupaya mewujudkan tercapainya tujuan organisasi.
• Saling memberikan bantuan dan dukungan yang positif terhadap sesama rekan kerja dan berkontribusi aktif untuk mencapai tujuan bersama.
• Menghormati perbedaan di antara para pegawai dan menjadikan perbedaan itu sebagai titik awal untuk mencapai sinergi.

Perilaku jujur, tulus dan terbuka
• Senantiasa berkata dan bertindak berdasarkan kebenaran, sesuai fakta dan kenyataan yang terjadi.
• Memelihara niat yang murni dan penuh kerelaan, bertindak semata-mata demi kepentingan yang terbaik bagi Bank Mandiri, tanpa pamrih dan tanpa ada maksud tersembunyi.
• Memelihara transparansi dalam setiap tindakan dan pengambilan keputusan, dengan memberikan informasi yang relevan secara benar, tepat dan akurat, dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip pribadi dan kerahasiaan.
• Berani mengakui keterbatasan dan kesalahan, serta bersedia untuk melakukan perbaikan.
• Berani mengemukakan saran, pendapat dan kritik secara obyektif dan terbuka.

2. Integritas
Adalah suatu nilai yang memelihara satunya pikiran, kata dan perbuatan yang sesuai dengan hati nurani dan prinsip-prinsip kebenaran. Integritas diwujudkan dalam perilaku disiplin dan konsisten, serta perilaku berpikir, berkata dan bertindak terpuji, sesuai dengan prinsip moralitas yang menunjukkan adanya keluhuran karakter dan budi pekerti.

Disiplin dan Konsisten
• Bertindak menepati janji dan komitmen yang telah disepakati
• Mematuhi aturan, kebijakan dan prosedur di Bank Mandiri serta peraturan perundangan yang berlaku secara bijaksana dan dengan penuh tanggung jawab.
• Mengambil keoutusan secara bijaksana dalam berbagai situasi dengan tetap berpegang pada aturan dan kebijakan yang berlaku
• Memegang teguh prinsip dan pendirian yang kita yakini benar dan tidak mudah berubah meskipun berada dalam tekanan atau situasi sulit.

Berpikir, Berkata dan Bertindak Terpuji
• Memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin orang lain memperlakukan kita
• Bersikap adil dan bijaksana dalam segala situasi
• Bekerja dengan penuh dedikasi, melindungi kepentingan dan kehormatan pribadi dan Bank Mandiri serta selalu menjunjung tinggi kode etik profesi.
• Menghindari peluangg yang memungkinakan terjadinya benturan kepentingan
• Harus senantiasa berupaya untuk menjadi panutan dan teladan bagi orang lain dengan menjalankan apa yang kita ucapkan secara konsisten
• Menggunakan harta milik perusahaan dengan penuh tanggung jawab hanya untuk kepentingan Bank Mandiri.
• Tidak menggunakan informasi perusahaan untuk kepentingan pribadi maupun pihak ketiga tanpa persetujuan resmi dari Bank Mandiri.
• Mengambil keputusan secara obyketif dan bebas dari tekanan maupun pengaruh dari pihak manapun.
• Tidak menawarkan, memberikan ataupun menerima suap dalam bentuk apapun.

3. Profesionalisme
Profesionalisme merupakan suatu nilai yang mengedepankan keahlian dan kompetensi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Nilai profesionalisme diwujudkan dalam perilaku yang menjunjung tinggi kompetensi dan tanggung jawab serta komitmen untuk senantiasa memberikan solusi yang terbaik.

Kompeten dan Bertanggung Jawab
• Senantiasa mengembangkan tingkat kompetensi supaya dapat mengikuti perkembangan dan kemajuan sesuai tuntutan profesi.
• Menetapkan standard yang tinggi sebagai tolok ukur keberhasilan kinerja dan dengan penuh tanggunng jawab berusaha mencapai standard kinerja yang telah ditetapkan.
• Senantiasa memelihara gairah dan semangat yang tinggi dalam bekerja.
• Menumbuhkan rasa ikut memiliki terhadap Bank Mandiri dan berani bertanggung jawab untuk setiap tindakan dan keputusan yang kita buat.
• Bertanggung jawab untuk memberikan kontribusi bagi tercapainya visi dan misi Bank Mandiri.

Memberikan Solusi dan Hasil Terbaik
• Kita menyelesaikan pekerjaan secara tuntas dan akurat
• Bekerja secara cerdas, yaitu efisien dan efektif, memanfaatkan sumber daya secara optimal untuk mencapai hasil yang maksimal.
• Mengelola pekerjaan secara sistematis melalui proses perencanaan, pengorganisasian serta evaluasi dan pemamtauan secara berkesinambungan.
• Dalam upaya memberikan hasil yang terbaik, kita memiliki keberanian untuk mengambil risiko yang diperhitungkan secara cermat sehingga tidak akan mengorbankan kepentingan perusahaan.

4. Fokus pada Pelanggan/Customer Focus
Fokus pada pelanggan merupakan salah satu nilai utama yang melandasi sikap insan Bank Mandiri untuk senantiasa membina hubungan baik dengan pelanggan serta langgeng dan berkesinambungan. Pelanggan eksternal maupun internal Bank Mandiri merupakan mitra yang akan kita dukung untuk terus maju dan tumbuh secara konsisten dari waktu ke waktu. Untuk itu fokus pada pelanggan kita wujudkan dalam perilaku yang inovatif, proaktif dan cepat tanggap terhadap kebutuhan pelanggan serta mengutamakan kepentingan dan kepuasan pelanggan.

Inovatif, Proaktif dan Cepat Tanggap
• Selalu peka terhadap kebutuhan pelanggan dan proaktif untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan.
• Selalu inovatif dan berorientasi untuk memberikan solusi yang optimal untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
• Selalu fokus untuk memberikan layanan dengan nilai tambah spesifik yang dibutuhkan pelanggan.
• Bersikap empatik terhadap keluhan dan permasalahan pelanggan dan capat tanggap untuk dapat memberikan solusi terbaik untuk setiap keluhan nasabah.

Mengutamakan Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan
• Berupaya untuk memuasakan dan memberikan layanan prima yang melebihi harapan pelanggan, dengan tetap mempertimbangkan aspek risiko dan prinsip kehati-hatian.
• Kita berupaya untuk mengutamakan kepentingan pelanggan dengan tetap memperhatikan kepentingan Bank Mandiri.
• Memahami pelanggan secara utuh untuk dapat berperan sebagai mitra yang akan mendukung pelanggan untuk maju.
• Memberikan solusi yang tidak hanya sekedar memauaskan pelanggan tetapi mendorong pelanggan untuk tumbuh dan berkembang.
• Berupaya untuk senantiasa memelihara hubungan baik dengan pelanggan dalam jangka panjang dan memperhatikan perkembangan pelanggan dari waktu ke waktu.
• Menghargai kepentingan pelanggan dan menghormati prinsip pribadi dan kerahasiaan dalam hubungan dengan pelanggan.
• Senantiasa meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan diri untuk dapat selalu memberikan layanan yang unggul kepada pelanggan.
• Sealalu bersikap ramah, sopan dan profesional dalam berinteraksi dengan pelanggan.
• Senantiasa berupaya untuk masuk dalam lingkungan pelanggan dan menjadi mitra yang dapat diandalkan setiap saat.


Proses Implementasi Budaya Kerja
Masalah implementasi budaya kerja baru bukan sekedar menempel plakat kemudian selesai. Budaya kerja suatu organisasi terbentuk melalui proses yang panjang dan berjalan tanpa henti selama organisasi menjalankan kegiatannya sehari-hari. Mengingat proses pembentukan budaya organisasi yang memakan waktu dan harus ditanamkan secara terus menerus, maka implementasi budaya kerja baru Bank Mandiri dilakukan dalam tiga tahapan. Tahapan pertama dilakukan pada awal tahun 2005, adalah Disain Program, dimana pada tahapan ini juga dilakukan seleksi untuk memperoleh 240 orang trainer yang akan menjadi fasilitator dalam proses implementasi budaya kerja baru. Para trainer ini kemudian akan melatih sebanyak 1.200 orang yang akan menjadi agen perubahan yang ditempatkan di berbagai unit kerja dalam organisasi.
Tahap selanjutnya dilakukan penerapan budaya kerja baru, dimana para senior management melakukan road show untuk memperkenalkan dan mendiskusikan implikasi nilai-nilai baru terhadap budaya korpasi. Kunjungan-kunjungan ini diperkuat dengan komunikasi secara komprehensip yang mencakup semua staf Bank Mandiri melalui video, leaflet, jingle dan juga buku saku.
Segala aktivitas dari agen perubahan selalu dimonitor, untuk melihat efektivitas dari perubahan budaya kerja, sehingga diketahui kekurangan dan kekuatan dari proses sosialisasi tersebut. Ketiga tahapan ini diharapkan selesai pada akhir tahun 2006. Tahap ke tiga sebenarnya tidak pernah berhenti, dimana perubahan budaya organisasi merupakan proses yang tiada henti yang selalu ada evaluasi dan perkembangan. Sampai dengan saat ini proses tersebut masih dijalankan secara konsisten di seluruh kantor Bank Mandiri, baik di kantor pusat maupun kantor-kantor cabang di seluruh Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar